Abstract
In the last few years, the general book market in Indonesia has seen a flood of Islamic novels commonly identified by the Islamic text on the book cover. More significantly, these novels have been a popular and commercial success with record sales figures stimulating more such novels and giving rise to the phenomenon of popular Islamic novels. To ascertain whether these novels actually carry Islamic themes as suggested by their cover and if so, how is Islam represented in these novels, this study analyses two popular Islamic novels: Ayat ayat cinta (2004) by Habiburrahman El-Shirazy and Syahadat cinta (2006) by Taufiqurrahman Al-Azizy. The analysis aims to determine how Islam is represented and to draw conclusions on aspects of narrative construction in the respective novels. The analysis successfully determines that Islam is presented on a few levels in the studied texts, and concludes that two important ingredients underscore the narrative construction of both novels: Islam and the love story.
Notes
*This article is part of a study conducted as Senior Visiting Research Fellow at the Asia Research Institute (ARI), National University of Singapore, from 1 April to 30 June 2010. I wish to express my gratitude to the institute for providing me with the necessary research facilities during this period. A large part of this analysis was also presented as a public lecture on ‘Popular Islamic novels of Indonesia and Malaysia: A preliminary exploration,’ at ARI, 28 June 2010.
1 Ceritanya begitu menyentuh … Penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan … Merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam.
2 Buku ini … banyak dalil-dalil di dalamnya. Mulai dari masalah pandangan wanita dalam Islam, pergaulan dengan non muslim dan banyak lagi. Namun saya merasakan tidak digurui.
3… sebagai seorang pembaca, secara tidak sadar saya juga banyak mempelajari tentang ilmu-ilmu Islam sendiri. Kang Taufiq [nama gelaran] menjelaskan berbagai macam permasalahan yang kadang timbul dalam Islam dengan bahasa yang amat sangat tidak menggurui.
4 Sesungguhnya novel ini amatlah mantap dan bermanfaat, terutamanya bagi insan yang sedang berjinak-jinak untuk mengenali Islam dengan lebih dekat.
5 dalam novel ini, kasus poligami disikapi dengan pengecut.
6 Poligami bukan sebuah keharusan tetapi ruqsoh [Arab.: rukhsah] atau keringanan untuk solusi kemanusiaan.
7 Visi dan misi saya dalam menulis adalah beribadah dan ikut bersaham dalam menyampaikan risalah Islam yang indah, menyejukkan dan penuh rahmah. Keinginan untuk ikut bersaham membentuk character building generasi muda bangsa [Indonesia] ini, juga keinginan untuk menyampaikan keindahan islam yang rahmatan lil ‘alamiin. Itulah yang melatarbelakangi penulisan novel Ayat Ayat Cinta.