References
- Anwar, C. (1997). Hukum Adat Indonesia, Meninjau Hukum Adat minangkabau. Rineka Cipta.
- Arigayo, A. (2018). Perlindungan Hukum Hak atas tanah Adat (Studi Kasus di Prov. Aceh, Kabupaten Bener Meriah), Jurnal De Jure, 18(3), 3. http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.289-304
- Fendri, A. (2002). Pemanfaatan Tanah Ulayat (Kajian terhadap Perjanjian antara Masyarakat Nagari Sungai Puar dengan Koperasi Agam Timur). Tesis pada Program Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro.
- Hakimy, I., & Penghulu, D. R. (1997). Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, Pt. Remaja Rosdakarya. ed, (pp. 10–22). Rosda karya.
- Harsono, B. (1970). Undang-Undang Pokok Agraria, Sejarah Penyusunan ( pp. 1). Isi dan Pelaksanaannya,Djambatan, Jilid.
- Nurdin Yakub, D. B. (1989). Minangkabau Tanah Pusaka Buku kedua. Pustaka Indonesia.
- Pradana, A., & Dan Yance, A. (2019). Afirmasi MK Terhadap Juktaposisi Masyarakat Adat sebagai Subyek Hak Berserikat di Indonesia. Jurnal Rehtsvinding, 8(1), 1. http://rechtsvinding.bphn.go.id/artikel/2.%20Arasy%20Pradana.pdf
- Rubaie, A. (2007). Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Bayumedia Publishing.
- Tegnan, H. (2015). Legal pluralism and land administration in West Sumatra: The implementation of the regulations of both local and nagari governments on communal land tenure. Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 47(2), 312–10. https://doi.org/10.1080/07329113.2015.1072386
- Thalib, S. (1978). BPHN, Simposium UUPA dan Kedudukan Tanah-Tanah Adat di Indonesia. Bina Cipta.
- Utomo, L. (2016). Hukum Adat. Raja Grafindo Persada.
- Warman, K. (2006). Ganggam Bauntuak menjadi Hak Milik, Penyimpangan Konversi Hak Tanah di Sumatera Barat. Andalas University Press.
- Wignyodipuro, S. (1983). Pengantar dan Azas-Azas Hukum Adat. Gunung Agung.